Berikut 4 Masalah Yang Sering Terjadi Pada Penis Yang Harus Segera Diobati
SARANA118 |
AGEN TOGEL - Gangguan pada penis tentu saja membuat perasaan tidak nyaman dan mengganggu berbagai aktivitas, termasuk hubungan seksual. Meskipun tidak ada yang pernah mengharapkan kondisi ini, setiap orang masih memiliki risiko itu.
Penyebab dan faktor risiko berbeda antara gangguan satu sama lain. Sebelum terlambat, kenali dulu jenis-jenis gangguan penis yang paling umum dan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
1. Kanker penis
Kanker genital pria ini memang penyakit langka. Meski begitu, Anda tidak hanya mengabaikannya. Karena angka kesembuhan pasien kanker penis sebenarnya cukup tinggi, tetapi jumlah pasien yang mengabaikan gejala awal sebenarnya memberi kesempatan bagi sel kanker untuk mengganggu fungsi tubuh lebih lama.
Hingga kini para ahli belum dapat benar-benar menemukan penyebab kanker penis. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang terpapar jenis HPV tertentu berisiko lebih tinggi terkena kanker penis. Mereka yang tidak disunat juga memiliki risiko yang sama karena cairan tubuh yang terperangkap di kulit khatan. Tak ketinggalan, kanker ini juga lebih mungkin diderita oleh perokok pria dan mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Beberapa gejala yang biasanya disebabkan dan perlu dipertimbangkan antara lain:
perubahan warna kulit pada penis;
perubahan ketebalan pada kulit penis;
ada benjolan di penis;
pembengkakan di ujung penis;
ada benjolan di bawah kulit di daerah selangkangan;
rasa sakit pada penis (bahkan perdarahan dapat terjadi);
bau busuk di bawah kulup penis; dan
ruam pada penis.
LIVE CASINO - 2. Fimosis
Secara umum, phimosis tidak menyebabkan gejala-gejala tertentu. Meski begitu, penderita phimosis rentan terhadap infeksi karena sulit membersihkan kotoran di bawah kulup penis. Selain itu, kelainan ini menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan buang air kecil, kulit permukaan penis yang retak, atau adanya rasa sakit atau kurangnya sensasi selama hubungan seksual.
Pada dasarnya, phimosis adalah kondisi kulup penis yang melekat kuat pada kepala penis sehingga tidak dapat ditarik kembali. Kondisi ini cukup masuk akal jika terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang belum disunat. Namun, seiring waktu, kulup penis harus mulai terpisah secara alami.
Ada beberapa hal yang menyebabkan phimosis pada pria. Pertama adalah usia yang memainkan peran penting dalam tingkat fleksibilitas kulup penis. Yang kedua adalah masalah medis seperti diabetes yang sebenarnya menyebabkan jaringan parut pada kulup penis. Yang ketiga adalah adanya tarikan atau peregangan yang sulit membuat kulit kulup penis sobek dan memicu phimosis.
3. Balanitis
Salah satu efek panjang phimosis adalah balanitis. Menurut sebuah penelitian, 25 dari 30 pria yang tidak disunat menderita balanitis. Kulit khatan yang menutupi penis membuat bagian organ ini kurang higienis sehingga lebih mudah terkena infeksi jamur, bakteri, iritasi, dan sebagainya.
Selain kurangnya menjaga kebersihan di daerah genital, balanitis juga dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti gonore, herpes genital, dan klamidia. Ada juga kondisi medis yang memicu balinitis seperti diabetes mellitus, daya tahan tubuh yang rendah. dan penggunaan antibiotik oral.
Cukup banyak gejala yang disebabkan oleh kondisi ini termasuk:
pembengkakan kepala penis;
kehadiran bintik-bintik merah atau bahkan bagian kepala penis memerah sepenuhnya;
rasa sakit dan bahkan keputihan saat disebabkan oleh gonore;
gatal berkepanjangan;
ketidaknyamanan saat buang air kecil;
ketidakmampuan;
dan lain-lain.
BANDAR TOGEL - 4. Priapisme
Seorang pria tidak bisa berejakulasi tanpa aliran darah yang tepat. Jika aliran darah tidak tepat, bukan tidak mungkin bagi pria untuk mengalami priapism, yaitu cacat ereksi yang terus terjadi selama berjam-jam (lebih dari 4 jam) dan menyebabkan rasa sakit. Yang perlu diperhatikan, kondisi ereksi yang abnormal ini terjadi tanpa perlu stimulasi atau hubungan seksual.
Pripisme dapat menyerang pria di segala usia, bahkan pada anak-anak. Penyebabnya termasuk konsumsi obat-obatan tertentu, konsumsi ganja dan kokain, anemia sel sabit, cedera pada tulang belakang atau area genital, keracunan karbon monoksida, dan sengatan kalajengking atau laba-laba.
Secara umum, priapisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
JUDI ONLINE - Pripapisme iskemik, yaitu pripapisme disertai dengan rasa sakit dan darah tidak bisa lepas dari penis. Penis menjadi keras, tetapi ujungnya lunak.
Priapisme Non-Iskemik, yaitu priapisme yang tidak disertai dengan rasa sakit dengan kondisi penis yang ereksi tetapi tidak mengeras. Ini karena terlalu banyak darah mengalir ke penis.
Khawatir, bukan? Karena itu, selalu jaga organ genital tetap bersih dan sehat. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, jangan bodoh dan peregangan. Segera konsultasikan dengan dokter sebelum hal-hal buruk terjadi.
0 comments:
Posting Komentar