Kerja Lebih Dapat Menurunkan Kesuburan Wanita
SARANA118 |
AGEN TOGEL -
Indonesia - Penelitian menunjukkan bahwa bagi wanita yang ingin memiliki anak, lebih baik menghindari bekerja dengan lembur (shift malam) dan bekerja keras.
Satu studi menemukan bahwa wanita yang bekerja pada shift malam dan melakukan pekerjaan berat memiliki telur yang lebih sedikit dan kurang subur.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara kondisi kerja dan kesuburan, tetapi penelitian ini adalah yang pertama untuk menyoroti dampak kerja malam dan kerja fisik pada kondisi perempuan untuk memiliki anak.
Dilaporkan oleh AFP, tim peneliti menganalisis data dari 400 wanita, dengan usia rata-rata 35 tahun, yang mengunjungi klinik kesuburan di Massachusetts.
LIVE CASINO - Para peneliti menilai jumlah cadangan telur yang tersisa yang dipegang oleh responden serta peningkatan kadar hormon ketika kesuburan seseorang menurun.
Tim juga menilai proses telur menjadi matang dan mampu berkembang menjadi embrio setiap responden.
Data ini kemudian dibandingkan dengan kondisi kerja responden, yaitu berapa banyak upaya fisik yang dihabiskan, serta waktu kerja.
Sekitar 40 persen responden mengatakan mereka secara rutin memindahkan atau mengangkat beban berat, dan sekitar 20 persen mengatakan pekerjaan mereka membutuhkan aktivitas fisik yang moderat. Sekitar 91 persen responden bekerja selama jam kantor.
Wanita dengan pekerjaan yang menuntut fisik memiliki cadangan telur lebih rendah daripada mereka yang tidak secara rutin harus mengangkat beban berat, tulis pernyataan dari para peneliti yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine.
Pekerja berat juga memiliki jumlah telur yang lebih rendah, dan bahkan cenderung mendapat lebih sedikit jika mereka bekerja malam hari, atau mendapat giliran kerja malam.
BANDAR TOGEL - Kecenderungan lebih kuat pada wanita yang kelebihan berat badan dan di atas usia 37 tahun. Selain itu, proses kematian telur lebih cepat karena beberapa faktor, salah satunya adalah merokok.
Tetapi tim peneliti hanya mengamati hubungan antara kondisi kerja dan kesehatan telur, dan tidak bisa memastikan hubungan kausal antara mereka dengan pasti.
Para peneliti juga tidak yakin pola kejadian seperti itu akan ditemukan pada wanita yang tidak membutuhkan perawatan kesuburan, seperti pada responden yang diuji.
Penelitian ini dianggap lemah oleh para ahli lainnya. Pakar lain mengatakan angka di bawah 500 memiliki jumlah contoh terlalu kecil untuk menarik kesimpulan.
JUDI ONLINE - Sebagai contoh, sangat mungkin bahwa mereka yang bekerja malam dan keras adalah kelas menengah ke bawah sehingga mereka memiliki kondisi sosial serta pola asupan yang berbeda dari mereka yang bekerja di kantor, kata Channa Jayasena, seorang dokter dari Imperial College London.
0 comments:
Posting Komentar